Provokasi di Lorong Kamar Ganti

Provokasi di Lorong Kamar Ganti

\"Copa_del_Rey_logo_since_2012\"\"4-1\"BARCELONA - Luis Suarez sebetulnya sudah mulai ‘’jinak’’ sejak bergabung dengan Barcelona. Namun, ulah bengalnya mendadak kumat ketika Barcelona menjamu Espanyol pada leg pertama babak 16 besar Copa del Rey kemarin. Suarez dituding telah melakukan provokasi kepada pemain Espanyol di lorong kamar ganti. Insiden itu terjadi usai laga yang dimenangkan Barcelona dengan skor 4-1 (2-1) tersebut. Suarez yang emosi karena sempat diprovokasi Papakouli Diop pada pertengahan babak kedua, sempat menantang duel fisik bek Espanyol tersebut. ‘’Aku menunggumu! Ayo sini, dasar pemain tak berguna,’’ teriak Suarez kepada Diop seperti dikutip Daily Mail. Diop yang menerima kartu merah pada menit ke-75, terpancing dengan provokasi Suarez. Menurut media, pemain asal Senegal itu sempat menghampiri Suarez. Keduanya sempat terlibat aksi dorong sebelum akhirnya dipisahkan rekan-rekan mereka. ‘’Saya akan memukulmu,’’ ucap Diop kesal. Wasit Juan Martinez Munuera yang memimpin pertandingan menyaksikan insiden tersebut. Martinez langsung menuliskan kesaksiannya dalam buku laporan pertandingan. ‘’Memang, ada aksi provokasi dari pemain kedua ini. Ini memaksa pihak keamanan dan juga staf dari kedua klub untuk melerai,’’ tutur Martinez dalam laporannya seperti dikutip Marca. Laporan itu membuat Suarez terancam sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan. Sebab, dia dianggap telah melakukan intimidasi kepada lawan. Apalagi, dalam laporannya Martinez terang-terangan menyebut Suarez sebagai pemicu keributan. ”Pemain bernomor sembilan itu (Luis Suarez) menunggu mereka sembari berkata ’Aku sudah menunggu kalian. Kemarilah, dasar kumpulan sampah!” lanjutnya, ‘’Dia juga berteriak bakal menendang para pemain Espanyol,” ujarnya. Tak ada asap jika tak ada api. Suarez jelas punya alasan kenapa dia tak bisa mengendalikan emosi. Menurut laporan Martinez, Diop memang sempat mengejek Suarez di babak kedua. Dia ketika itu mengeluarkan kata-kata yang memanaskan telinga. ‘’Saya akan membuang kotoran ke arah ibumu yang (maaf) pelacur!’’ ucap Martinez menirukan ejekan Diop. Ejekan itu pula yang menjadi alasan Martinez mengusir di menit ke-75. Keluarnya Diop membuat Espanyol harus bermain dengan sembilan pemain. Sebab, tiga menit sebelumnya mereka juga kehilangan Hernan Perez yang mengantongi kartu kuning kedua setelah melanggar Neymar. Total, dalam laga kemarin ada 32 pelanggaran, 13 kartu kuning dan dua kartu merah yang keluar. Tak berlebihan kalau entrenador Barcelona Luis Enrique menyebut laga di Camp Nou itu seperti American Football. Sementara, harian Mundo Deportivo memberi judul headline Golea El Futbol atau Tercemarnya Sepak Bola. ”Seharusnya wasit bisa lebih aktif. Sebab, ini adalah sepak bola, bukan American Football,” keluh Enrique seperti dilansir AS. Enrique juga memuji kinerja pemainnya yang bisa empat kali menjebol gawang Espanyol. Padahal, empat hari sebelumnya mereka hanya dibuat frustrasi dan dipaksa bermain imbang tanpa gol. Empat gol Barca dilesakkan Lionel Messi (13’ dan 44’), Gerard Pique (49’) dan Neymar (88’). Empat gol tersebut merupakan respons setelah Espanyol membuka keunggulan lewat Felipe Caicedo saat laga baru berjalan sembilan menit. Tugas Espanyol di leg kedua pekan depan (14/1) jelas semakin berat. Sebab, tim asuhan Constantin Galca itu harus menang dengan skor 3-0 agar bisa lolos ke perempat final. ”Tim awalnya bermain baik. Namun, kami membiarkan Barca menyerang dan kami tahu hasil akhirnya,’’ keluh Galca seperti dilansir Mundo Deportivo. (apu/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: